AWAS, JANGAN KELIRU PILIH OBAT BATUK YA!

Batuk dan pilek adalah respon dari sistem kekebalan tubuh yang diserang oleh virus (bukan bakteri) berupa pembengkakan dan peradangan pada tenggorokan dan membran hidung. Biasanya yang muncul paling awal adalah pilek baru kemudian si batuk menyusul. Kali ini fokusnya lebih ke arah batuk karena sering salah kaprahnya disini karena batuk yang berbeda cara pengobatannya juga berbeda lho. Kalau salah bisa jadi malah kita yang tersiksa.

Macam Batuk:

Batuk kering : Batuk tanpa dahak, rasanya gatal tapi nggak bisa digaruk. Biasanya terjadi karena iritasi debu, asap, GERD/aliran asam lambung dan makanan kembali ke kerongkongan. Selain itu bisa juga karena penggunaan obat-obat hipertensi ACE inhibitor seperti Captopril, Lisinopril, Benazepril, dan -pril yang lain. Batuk jenis ini HARUS DITEKAN.

Batuk berdahak : Batuk produktif. Dahak yang keluar bisa dari sinus, hidung, kerongkongan, dan paru-paru. Batuk jenis ini TIDAK BOLEH DITEKAN karena fungsinya untuk membersihkan saluran napas dari dahak.

Pengobatan 

Batuk berdahak dapat diatasi dengan mukolitik dan ekspektoran. Apa beda diantara keduanya? Mukolitik, dia bersifat mengencerkan dahak dengan memecah ikatan mucopolipeptida. Contohnya: Ambroxol, sedang ekspektoran, dia kerjanya mempermudah pengeluaran dahak, misalnya: OBH, bromhexin, gliseril guaiakolat dan asetil sistein.

Adapun cara tradisional yang sering dilakukan untuk menangani batuk berdahak antara lain:

·         Menghisap uap air panas dapat mempermudah pengeluaran dahak yang kental

·         Sirup jeruk nipis + madu

·         1 butir jeruk nipis dicampur 3 sendok teh madu dalam 1 cawan air panas, diminum 3-4 kali sehari

Batuk Kering, dapat diobati dengan antitusif, dia kerjanya mengurangi frekuensi batuk, misalnya: Dextrometorfan HBr, Noskapin dan Codein. Untuk Codein harus pakai resep karena termasuk Narkotika.

Bagaimana jika pengobatan yang diberikan salah?

Jika batuknya berdahak, untuk sembuh dahaknya harus dikeluarkan dengan dirangsang batuk. Rangsangan batuk akan mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Apa jadinya kalau diberi obat antitusif? Antitusif akan menekan batuk, jika batuk ditekan maka tidak ada dahak yang dikeluarkan padahal produksi dahak terus berlangsung akhirnya dahak berkumpul di tenggorokan dan batuk menjadi semakin parah. Terus apa yang terjadi kalau sebaliknya? Kalau yang terjadi sebaliknya, maka pasien akan dirangsang untuk batuk padahal batuk kering disebabkan karena iritasi. Jika dirangsang untuk batuk terus iritasinya bisa jadi lebih parah.

Pemakaian Antibiotik yang tidak diperlukan

Batuk disebabkan oleh virus bukan oleh antibiotik sehingga TIDAK DIPERLUKAN pemberian antibiotik. Tubuh akan membentuk pertahanan untuk melawan virus-virus tersebut. Hampir semua jenis penyakit yang sifatnya akut (berlangsung singkat, tidak menahun) merupakan self limiting disease atau penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya. Terkecuali jika batuk dengan dahak yang berwarna kekuningan atau kehijauan, dimungkinkan adanya bakteri sehingga diperlukan antibiotik. Namun perlu diingat ya untuk menentukan ada tidaknya bakteri harus melalui pemeriksaan laboratorium, oleh karenanya antibiotik tetap harus dengan resep dari dokter.

Semoga bermanfaat.